Kenapa aku harus ikut terlibat dengan hiruk pikuk pangung snadiwara ini ?
Yaa sudah terjadi
Sutradara pun memilihku untuk berakting sebagai orang yang sakit,dan harus beradu akting dengan diagnosa-diagnosa penyakit yang sama sekali aku belum pernah dengar ( stroma nodosa & tacticardi )
Dan sekarang lihatlah aku, aku begitu menjiwai peran ini.
Sebagai buktinya,peganglah telapak tangan ku.telapak tangan ku basah,sedang yang lain kering, detak jantungku lebih cepat,sedang yg lain tidak, & tekanan darahku selalu dibawah rata-rata.
Peranku indah sekali,beri aku tepuk tangan yang meriah.
Aku harap ini adalah episod tersingkat,dan tak ada lagi season berikutnya.
Tapi coba lihat lebih dekat wanita tua itu,dia begitu iklas menerima peran yang lbh berat driku. Dia mencium putrinya yang hidupnya hanya bisa mengedekipkan mata untuk mengisaratkan ia berbicara,kemudian wanita tua itu berkata padaku : “anaku sekrg berumur 12 thn,ini adalah titipan Allah,harus sabar dan iklas menerimanya”
Aku tak lebih baik darinya.
Rabu, 08 Mei 2013
Kamis, 21 Februari 2013
Selamat untuk mu
16 feb ‘13
Hey, sang ilmuan disana
Jika aku tulis surat untuk mu, akankah kau baca
tulisan hatiku?
Aku ga pernah ngerti sebenarnya ini kehendak alam
semesta atau kehendak otak ku yang ingin berdiam sejenak. Aku juga ga pernah
ngerti kenapa tiba-tiba matahari memilihku untuk merasakan dunia ini begitu
damai dengan sinarnya.
Di hari yang lain matahari sengaja bersinar untuk
memberitahukan aku bahwa kamu itu cuma mimpi indah aku yang harus berakhir
ketika terbangun. Tentu ini harus berakhir, karena tidur bukan pilihanku untuk
melihatmu. Terbangun adalah hal terindah untukmu wahai sang ilmuan dan aku yang
harus menghentikan penantianku. Kau mendapat jawaban tentang aku yang bukan
menjadi mataharimu dan kamu juga bukan yang akan menyinariku. Hari ini selamat
untuk mu..pergilah menghilang sajalah..
Sebelum hari ini,sebelum mendengar sesuatu tentang
kamu yang akan menghilang,dan sebelum aku menangis, dunia aku sudah terlanjur
jatuh akan harap mu dan akan jemputan mu di depan rumah ku. Tapi kini hujan
yang jatuh sudah membasahi tanah yang kering, semua sudah basah hanya bisa
menunggu pelangi setelah badai kencang berlalu.
Namun ketika tiada pelangi dan hujan terus turun,apa
harapan ku selanjutnya? Menunggu semuanya hanyut kah? Tidak aku bukan rakit yang
harus terbawa arus. Aku bisa berdiri diatas karang yang tinggi, disana aku bisa
mulai terpejam dan mengerti kalau aku dan hidupku itu adalah sebuah perjuangan
sampai mati.
Kamis, 03 Januari 2013
Who Would You Be Today?
Could you imagine a pain so deep down inside
That it can not be summarized in words you simply can write
A pain that touches your toes and up to the top of the ceiling
You can’t eat, you can’t sleep, that is the pain that I am feeling
But my father raised a boy that can stand on his own
But these different circumstances has got me feeling alone
All the doctors and the nurses say you’re dead and you’re gone
But it still feels like I could talk to you if I picked up the phone
You can’t fix a broken window you just replace the pane.
But there is no pain great enough to replace your face
With my eyes matted shut from the tears that I slept on
I thank God for the pictures and your voice on my cell phone.
But please, while you are awed in the mist of the Lord
Don’t forget all your friends and time spent on this world.
I will never have a friend like you ever again.
My heart is a vault now, I’m scared to let people in.
No matter how many oceans or rivers I cry
My heart will never let you go, I’ll never say good bye.
A lot of my hours are now spent in the place where you lay
As I sit crying, wondering, who would you be today.
That it can not be summarized in words you simply can write
A pain that touches your toes and up to the top of the ceiling
You can’t eat, you can’t sleep, that is the pain that I am feeling
But my father raised a boy that can stand on his own
But these different circumstances has got me feeling alone
All the doctors and the nurses say you’re dead and you’re gone
But it still feels like I could talk to you if I picked up the phone
You can’t fix a broken window you just replace the pane.
But there is no pain great enough to replace your face
With my eyes matted shut from the tears that I slept on
I thank God for the pictures and your voice on my cell phone.
But please, while you are awed in the mist of the Lord
Don’t forget all your friends and time spent on this world.
I will never have a friend like you ever again.
My heart is a vault now, I’m scared to let people in.
No matter how many oceans or rivers I cry
My heart will never let you go, I’ll never say good bye.
A lot of my hours are now spent in the place where you lay
As I sit crying, wondering, who would you be today.
Langganan:
Postingan (Atom)